Mengurai Strategi Percepatan Penurunan Stunting di Desa: Investasi untuk Masa Depan Bangsa
Stunting, sebagaimana dijelaskan dalam Perpres No. 72 Tahun 2021, merupakan gangguan pertumbuhan yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Kondisi ini tidak hanya berpengaruh pada tinggi badan anak, tetapi juga memengaruhi perkembangan kognitif, menurunkan IQ, mengurangi produktivitas di masa dewasa, serta meningkatkan risiko penyakit kronis. Lebih luas lagi, dampak stunting terhadap tingkat nasional mencakup penurunan daya saing ekonomi dan peningkatan beban kesehatan masyarakat.
Melihat risiko besar yang ditimbulkan, pemerintah memprioritaskan pendekatan multi-sektor untuk percepatan pencegahan dan penurunan stunting, terutama di desa-desa yang menjadi garda terdepan pembangunan.
Kunci keberhasilan strategi ini terletak pada peran aktif kader posyandu dan kader kesehatan desa. Mereka dilatih untuk memberikan layanan kesehatan dasar yang efektif serta edukasi gizi kepada masyarakat. Tidak hanya itu, pelibatan tokoh masyarakat, seperti tokoh agama dan adat, diharapkan memperkuat kampanye edukasi mengenai pentingnya asupan gizi yang cukup dan penerapan perilaku hidup sehat.
Penerapan standar dan petunjuk teknis (juknis) yang seragam di seluruh desa menjadi dasar pelaksanaan program ini. Dengan pedoman yang jelas, desa-desa dapat mengembangkan inisiatif yang selaras dengan kebutuhan lokal tanpa kehilangan fokus terhadap tujuan nasional.
Implementasi strategi ini melibatkan pemantauan berkelanjutan menggunakan data Pemantauan Wilayah Setempat (PWS). Data ini digunakan untuk menyusun perencanaan dan mengalokasikan anggaran yang tepat, memastikan bahwa kebutuhan promotif dan preventif di desa dapat terpenuhi.
Dukungan anggaran yang cukup memungkinkan desa untuk menjalankan berbagai program, seperti pemberian makanan tambahan bergizi, imunisasi lengkap, serta layanan kesehatan yang terjangkau bagi ibu hamil dan balita. Hal ini diperkuat oleh edukasi tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) bergizi untuk anak usia 6-23 bulan.
Edukasi gizi yang konsisten, dipadukan dengan pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin di Posyandu, menjadi landasan penting untuk memastikan anak-anak mendapatkan awal kehidupan yang sehat.
Pendekatan multi-sektor ini diharapkan dapat mengurangi prevalensi stunting, khususnya di wilayah yang paling terdampak. Kolaborasi antara pemerintah daerah, puskesmas, kader kesehatan, dan masyarakat menciptakan ekosistem yang mendukung kesehatan anak-anak sejak lahir hingga masa remaja.
Dalam jangka panjang, keberhasilan ini akan menghasilkan generasi yang lebih sehat, produktif, dan berdaya saing. Tidak hanya itu, upaya ini juga memperkuat ketahanan bangsa, meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global, serta mendorong keberlanjutan pembangunan nasional.
Melalui upaya ini, diharapkan Indonesia dapat mencetak generasi yang sehat dan produktif, sekaligus memperkuat daya saing bangsa di tingkat global. Strategi ini adalah investasi jangka panjang yang membawa manfaat bagi pembangunan berkelanjutan dan kemajuan bangsa.
Unduh Materi Strategi Pendampingan Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting di Desa melalui file PDF yang tersedia di situs ini, secara gratis.